Di era digital seperti sekarang, plating makanan bukan hanya untuk restoran bintang lima. Lewat foto-foto Instagram dan ulasan food blogger, visual makanan menjadi senjata utama. Semakin cantik tampilannya, semakin besar peluang makanan Anda viral dan laku keras.

Tren ini menunjukkan bahwa plating makanan telah bertransformasi dari sekadar teknik penyajian menjadi sebuah seni yang memengaruhi first impression dan bahkan nilai jual sebuah hidangan.

Artikel ini hadir untuk membahas pentingnya food plating. Mulai dari cara plating makanan utama hingga detail dalam menyajikan plating dessert, semua akan dibahas untuk membantu Anda menciptakan presentasi makanan yang profesional dan menggoda selera.

Apa itu Plating Makanan?

Secara sederhana, plating makanan adalah seni menata dan menyajikan makanan di atas piring atau wadah saji lainnya agar terlihat lebih menarik dan menggugah selera. Lebih dari sekadar meletakkan makanan secara acak, plating adalah tentang komposisi visual, harmoni warna, tekstur, dan bahkan ruang kosong.

Plating adalah gabungan antara seni dan teknik. Sering disamakan dengan dekorasi atau garnishing, padahal ketiganya berbeda:

  • Plating fokus pada keseluruhan komposisi makanan di atas piring.
  • Decorating lebih ke penambahan elemen visual.
  • Garnishing umumnya elemen kecil seperti daun atau saus untuk menyempurnakan tampilan.

Sejarah Plating Makanan

sejarah plating makanan - Marie Antoine Carême
Photo by: Pinterest Katherine Pont

Marie-Antoine Carême, yang bisa dibilang sebagai koki selebritas pertama di dunia adalah sosok yang membawa seni plating ke era modern. Lahir pada tahun 1784 dan wafat pada 1833, Carême adalah pengagum arsitektur yang tekun, bahkan ia menyebut pembuatan pastry sebagai “cabang utama” dari seni tersebut. 

Sebagai chef de cuisine bagi tokoh-tokoh penting, termasuk Napoleon Bonaparte, ia menyajikan hidangan dengan bentuk-bentuk menakjubkan seperti monumen terkenal, air terjun, hingga piramida. Ia juga diyakini sebagai pencipta croquembouche.

Baca juga: Kenali Gramasi Makanan – Kunci Menjaga Cita Rasa Bisnis Kuliner

Kenapa Plating Penting di Dunia Kuliner?

Plating adalah bukan hanya soal tampilan. Ada banyak alasan mengapa food plating menjadi perhatian utama para pelaku kuliner:

  • Psikologi Konsumen: Mata makan lebih dulu sebelum lidah. Makanan yang menarik secara visual dianggap lebih lezat, bahkan sebelum dicicipi.
  • Harga Jual Lebih Tinggi: Produk dengan plating yang baik terlihat lebih premium, sehingga bisa dijual dengan harga lebih tinggi.
  • Branding Kuliner: Untuk restoran, kafe, bahkan bisnis katering dan frozen food, plating membantu menciptakan identitas visual yang kuat.
  • Ampuh di Media Sosial: Makanan yang estetik lebih mudah viral dan menarik perhatian calon pelanggan.

Unsur Penting dalam Food Plating

Untuk menciptakan plating makanan yang tidak hanya cantik memanjakan mata, berikut adalah hal yang harus diperhatikan:

  • Penataan Komposisi

Bagaimana protein, karbohidrat, dan sayuran ditata di atas piring sangat memengaruhi keseimbangan visual dan fungsional hidangan. Pertimbangkan focal point atau titik fokus hidangan Anda.

  • Warna & Kontras

Penggunaan warna yang beragam dan kontras yang menarik dapat membuat hidangan terlihat lebih hidup dan menggugah selera. Manfaatkan warna alami dari bahan makanan.

  • Tekstur & Tinggi

Variasi tekstur (misalnya, renyah, lembut, halus) dan ketinggian yang berbeda pada elemen makanan dapat menambah dimensi visual dan pengalaman sensorik yang lebih kaya.

  • Ruang Kosong di Piring (Negative Space)

Ruang negatif membantu menonjolkan elemen utama hidangan dan menciptakan kesan elegan serta terencana.

Baca juga: Harus Tahu! Macam Jenis Menu Makanan Restoran, dari Pembuka hingga Penutup

Cara Plating Makanan yang Bagus dan Profesional

Cara Plating Makanan yang Bagus
Photo by: canva

Menguasai cara plating makanan membutuhkan latihan dan pemahaman beberapa prinsip dasar:

1. Pilih Piring yang Tepat

Warna netral seperti putih atau hitam memudahkan makanan menjadi fokus utama. Gunakan bentuk piring (bulat, oval, kotak) sesuai dengan karakter hidangan dan pastikan ukuran piring proporsional dengan porsi makanan.

2. Tentukan Titik Fokus

Letakkan komponen utama (misalnya daging atau ikan) sebagai titik pusat, lalu gunakan teknik “rule of thirds”: bayangkan piring dibagi menjadi tiga bagian dan tempatkan elemen utama sedikit ke samping, bukan di tengah.

3. Gunakan Alat Plating

Beberapa alat sederhana dapat membantu Anda mencapai hasil yang lebih profesional, seperti tweezer (pinset makanan) untuk menata elemen kecil, ring mould (cetakan bulat) untuk membentuk nasi atau sayuran, dan botol squeeze untuk saus.

4. Garnish yang Fungsional

Pilih garnish yang bisa dimakan dan sesuai rasa (contoh: daun basil untuk pasta, microgreens untuk steak)

Tips ala Mintri: Jangan berlebihan, cukup satu-dua garnish untuk mempercantik.

5. Tambahkan Saus dengan Teknik

Saus bukan hanya elemen rasa, tetapi juga bisa menjadi elemen visual. Tuangkan saus dengan teknik yang bersih dan artistik. Hindari menyiram saus secara acak yang bisa merusak tampilan keseluruhan.

6. Jaga Kebersihan dan Detail

Lap sisi piring dari noda atau tetesan sebelum disajikan dan pastikan semua komponen matang sempurna dan tersaji rapi.

7. Sesuaikan dengan Tema Hidangan

Hidangan tradisional bisa dipresentasikan secara modern namun tetap mempertahankan unsur khasnya dan untuk makanan kontemporer, eksplorasi plating yang minimalis, simetris, atau avant-garde.

Contoh food plating main course: Steak disusun di tengah, mashed potato di sisi kanan, wortel panggang di sisi kiri, dengan saus red wine reduction membentuk garis lengkung artistik.

Tips ala Mintri: 

  • Latihan plating dengan piring kosong sebelum menyajikan.
  • Foto setiap plating yang berhasil untuk referensi.
  • Pantau tren plating dari media sosial seperti Instagram atau Pinterest untuk inspirasi.

Plating Dessert: Sentuhan Manis yang Estetik

Plating Dessert adalah plating dengan fokus pada elemen manis
Photo by: canva

Plating dessert memiliki ciri khas tersendiri dibandingkan makanan utama. Fokusnya seringkali pada elemen manis, saus, dan hiasan yang lebih dekoratif.

Ciri Khas Plating Dessert vs Makanan Utama: Lebih banyak bermain dengan tekstur lembut dan halus, penggunaan saus sebagai elemen visual, dan penambahan ornamen manis.

Berikut elemen penting dalam plating dessert:

  • Saus Artistik: Cokelat atau berry sauce dituang melingkar atau zigzag.
  • Tekstur Variatif: Padukan sponge cake, crumble, dan es krim.
  • Garnish Menarik: Gunakan buah segar, edible flower, atau daun mint.

Contoh Plating Dessert: Chocolate lava cake disajikan di satu sisi piring, dengan es krim vanila di atas biskuit crumble, dihiasi saus stroberi yang ditarik memanjang sebagai aksen visual.

Baca juga: Psikologi Warna Untuk Bisnis Makanan : Peran Penting & Contoh

Plating Makanan Berkuah: Sentuhan Penuh Ketelitian

seni menyusun makanan berkuah
Photo by: canva

Plating makanan berkuah menuntut ketelitian lebih tinggi dibandingkan hidangan kering. Karena elemen cairnya bisa dengan mudah mengganggu susunan, kunci utamanya adalah menjaga agar setiap komponen tetap terlihat jelas dan menggoda selera.

Beberapa elemen penting dalam plating makanan berkuah:

  • Fokus pada susunan utama: Bahan seperti daging, mie, atau sayur disusun lebih tinggi atau berada di tengah agar tidak tenggelam oleh kuah.
  • Kuah sebagai latar: Kuah dituang terakhir, perlahan dari sisi mangkuk atau piring, untuk mempertahankan bentuk dan detail isi.
  • Detail finishing: Taburan seperti daun bawang, seledri, atau rempah segar tidak hanya memperkaya rasa, tapi juga jadi elemen visual yang menarik.

Contoh plating makanan berkuah: Dalam seporsi soto Betawi, daging dan kentang ditata di tengah mangkuk. Kuah santan dituang dari sisi, menciptakan efek bersih dan rapi. Emping dan irisan cabai merah jadi sentuhan akhir yang memberi warna dan tekstur.

Plating Makanan Indonesia: Kaya namun Sederhana

seni menyusun makanan indonesia di piring
Photo by: canva

Plating Makanan Indonesia menonjolkan warna alami, komposisi seimbang, dan sentuhan tradisional. Tujuannya bukan hanya menarik secara visual, tapi juga menjaga kekayaan rasa dan budaya.

Ciri Khas:

  • Warna Kontras: Sambal merah, daun pisang hijau, nasi kuning/putih.
  • Tata Rapi & Terpisah: Lauk ditata sekeliling nasi tanpa menumpuk.
  • Garnish Tradisional: Cabai, kemangi, serundeng.

Elemen Penting:

  • Fokus Tengah: Nasi sebagai pusat, lauk mengelilingi.
  • Alas Estetik: Gunakan daun pisang atau piring anyaman.
  • Tekstur Beragam: Rasa renyah (kerupuk), empuk (ayam), dan berkuah (sayur).
  • Dimensi Visual: Tinggikan lauk utama, pelengkap diratakan.

Contoh Plating Makanan Indonesia: Nasi rames dengan  Nasi di tengah, ayam goreng, telur balado, dan sambal ditata mengelilingi. Sayur kuah disajikan terpisah, kerupuk disilang di atas, hiasan daun kemangi.

Baca juga: Food Safety Bisnis Kuliner – Pengertian & Cara Menjalankannya

Tips Cepat Plating Menarik untuk Pemula

Jika Anda pemula, mulailah dari hal-hal berikut:

  • Fokus pada 3 elemen utama di piring.
  • Gunakan sayuran berwarna segar sebagai penambah warna.
  • Cetak nasi atau lauk dengan cetakan bulat atau kotak.
  • Pelajari plating dari akun Instagram chef profesional.

Penutup 

Plating adalah lebih dari sekadar menata makanan, ini adalah seni yang menggabungkan kreativitas, pemahaman tentang komposisi visual, dan perhatian terhadap detail. 

Dengan memahami dasar-dasar teknik plating makanan dan terus berlatih, siapa pun dapat meningkatkan tampilan hidangan mereka, baik untuk konsumsi pribadi maupun untuk bisnis kuliner.

Jangan ragu untuk mencoba berbagai teknik cara plating makanan di rumah atau di bisnis Anda. Ingatlah bahwa tujuan utama food plating dan plating dessert adalah untuk meningkatkan pengalaman kuliner secara keseluruhan, mulai dari tatapan pertama hingga gigitan terakhir.

Agar tampilan makanan yang estetik sejalan dengan pelayanan yang efisien, pastikan sistem operasional bisnis Anda tertata rapi.

Gunakan Tantri, aplikasi yang mendukung pelaku usaha kuliner untuk mengelola proses bisnis secara menyeluruh. Kurangi risiko kesalahan dalam mengelola pesanan customer dengan fitur Manajemen Pesanan Tantri.

solusi